Bila kamu mengalami, melihat, maupun menemukan sesuatu yang baik, kamu perlu tahu cara untuk mengungkapkannya dengan benar.
Kali ini, kami akan membahas tentang Bahasa Jepang baik yang merupakan kata sifat. Mungkin kamu sudah pernah tahu kata “ii”, namun ada juga kata serupa yaitu “yoi”.
Agar tidak keliru penggunaannya, mari simak ulasan tentang bahasa Jepang baik di sini:
Apa bahasa Jepang baik?
Pada umumnya kita dapat mengartikan bahasa Jepang baik kedalam dua kata yaitu “ii” dan “yoi“.
Kedua kata ini sebenarnya mempunyai makna yang sama, yakni baik. Keduanya pun dapat berarti bagus, boleh, sesuai, dan tepat. Apabila dibahas secara detail, arti dari kedua kata tersebut yaitu:
- Berkualitas tinggi
- Mempunyai keunggulan
- Suatu hal luar biasa
- Hal yang menarik atau bagus
Secara mendasar, kedua kata ini bermakna menampilkan sifat, keadaan, fungsi, penampilan, dan lain-lain yang unggul, memuaskan, serta lebih disukai”. Meski begitu, “yoi” merupakan kata yang digunakan dalam waktu lebih lama daripada “ii” sehingga usianya lebih tua. Terlihat pada banyaknya literatur zaman Nara serta awal Heian yang menggunakan kata ini.
Kata “ii” sendiri masih termasuk kosakata baru. Diperkirakan, penggunaannya dimulai dari periode Meiwa yaitu tahun 1760-an. Kata ini berasal dari “ei” yang merupakan bentuk dari bahasa percakapan “yoi”. Secara bertahap, kata ini digunakan untuk kalimat tertulis dengan cara yang seperti “yoi”.
Perbedaan Penggunaan Kata “Yoi” dan “Ii”
Kedua kata dalam Bahasa Jepang baik ini memiliki beberapa perbedaan. Fungsi dari “yoi” yaitu kata sifat dan juga sebagai predikat dan juga keterangan.
Berbeda dengan ini, “ii” digunakan untuk predikat atau kata keterangan pada dua gabungan kata. Belakangan ini, kata “ii” menjadi lebih sering digunakan daripada “yoi”.
Dalam situasi formal, kata “yoi” lebih banyak digunakan. Masyarakat lebih banyak memakai kata “ii” untuk situasi yang informal misalnya untuk orang yang cukup dekat. Sebaliknya, “yoi” lebih cocok digunakan dalam situasi formal misalnya guru atau orang tua. Dalam penulisan surat resmi misalnya, kata “yoi” lebih umum digunakan.
Namun dalam teks pribadi yang bersifat kausal pun sebenarnya kata ini juga cukup banyak dipakai. Seperti yang telah disebutkan “yoi” memiliki fungsi umum kata sifat sehingga bisa menjadi bentuk lain (negatif atau lampau). Sebenarnya selain “yoi”, ada juga kata yang lebih formal lagi yaitu “yoroshii”. Seringkali digunakan saat berhadapan dengan klien, atasan, dan sebagainya.
BACA JUGA: Bahasa Jepang Maaf: Menjelajah Arti Kata dan Penggunaannya
Contoh Penggunaan Kata “Yoi” dan “Ii” Dalam Kalimat Sehari-hari
Nah, kamu sudah mengetahui bahwa “yoi” serta “ii” maknanya sama, namun digunakan untuk situasi yang berbeda. Agar bisa lebih memahami penggunaannya, yuk simak contoh kalimat berikut ini:
Karada mo sukkari yoku natta. (Kesehatan saya sudah membaik sepenuhnya) *Dalam kalimat ini, kata “yoi” menjadi kata penghubung berupa “yoku”. |
Kaisuiyoku ni yoi kisetsu. (Musim ini cocok untuk berenang di laut) |
Isha ni kakatta hou ga ii. (Sebaiknya kamu berkonsultasi ke dokter) |
Inikamichi wo aruku no wa kibun ga ii. (Perasaan terasa membaik saat berjalan-jalan di jalanan pedesaan) |
Sore wa yoi kan’gae desu. (Itu merupakan pemikiran yang bagus) |
Nemukereba, koko de nete mo ii desu. (Kalau terasa mengantuk, boleh juga tidur di sini) |
Dari contoh di atas, terlihat bahwa keduanya bisa digunakan sebagai kata sifat. Baik menggambarkan suasana yang cocok, pemikiran yang baik, kondisi kesehatan yang lebih baik, hingga menjadi kata sambung seperti contoh “yoku” tadi.
Ulasan Bahasa Jepang baik tadi semoga bisa menambah pemahaman kamu ya. Meski memiliki makna yang sama, penggunaan kata “yoi” serta “ii” sebenarnya berbeda.
Kamu harus mempertimbangkan situasinya sehingga tidak terasa canggung. Untuk itu, penting membedakan kedua kata ini sehingga tidak keliru dalam penggunaannya.
Menu